Hati-hati, WhatsApp Tiruan Banyak Beredar di Google Play Store

Senin, 6 November 2017 | 22:21 WIB
Whatsapp Perbedaan Whatsapp Palsu (kiri) dan Asli(kanan)

KOMPAS.com- Jutaan pengguna Android tertipu oleh beredarnya WhatsApp palsu.

Pasalnya, aplikasi tiruan ini tersedia di Play Store dengan tampilan yang sangat mirip dengan aslinya. Sangat sulit membedakannya jika pengguna tidak cukup jeli.

Pada aplikasi asli, terdapat tanda centang di bagian bawah nama pengembang. Hal ini menandakan bahwa aplikasi tersebut telah terverifikasi.

Berbeda dengan aslinya, WhatsApp palsu sama sekali tidak menyediakan fitur chat. Seperti dikutip Kompas Tekno melalui The Register, WhatsApp tiruan lebih banyak menyediakan tampilan iklan yang bahkan tidak ingin dilihat oleh pengguna.

Aplikasi whatsapp palsu telah diunduh lebih dari satu juta pengguna meski kemudian langsung dihapus oleh Google. Namun tetap saja hal ini merugikan pengguna karena membuang kuota mereka untuk melakukan hal tak perlu.

Baca juga : Pemerintah Ancam Blokir WhatsApp jika 2x24 Jam Masih Ada Konten Pornografi

Ditambah lagi, jumlah pengunduh telah mendatangkan pengiklan yang tentunya menguntungkan pembuat aplikasi tiruan tersebut.

Saat ini, aplikasi aspal tersebut telah dihapus Google. Namun beredarnya aplikasi ini tetap mengindikasikan kegagalan sistem Google untuk memilah aplikasi tiruan. Tentu saja ini menuntut Google untuk meningkatkan sistem keamanannya.

Hingga saat ini, Google mengatakan pihaknya sedang menyelidiki masalah ini agar kejadian tersebut tidak terulang.
 
Sebelumnya, Google cukup yakin dengan kecerdasan buatan yang digunakan pada sistem pelacak aplikasi tiruan. Namun kasus ini membuat Google kembali berpikir untuk tidak terlalu tergantung dengan mesin.

Baca juga : Sudah Bisa di Indonesia, Begini Cara Hapus Pesan Salah Kamar di WhatsApp

Dari pengecekan Kompas.com, masih ada beberapa aplikasi serupa yang berusaha meniru WhatsApp dan belum dihapus oleh Google. Umumnya, para pengguna berharap ia mengunduh WhatsApp asli pada umumnya, namun di luar harapan mereka salah memilih.

Misalnya, *WhatsApp 2017* yang telah diunduh 500.000 kali, WhatsUp Chat Messenger yang diunduh 1 juta, Latest Whatsap Status 2017 yang diunduh 1 juta, dan masih banyak lagi. 

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden