Raffi Ahmad diabadikan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014). JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Raffi Ahmad mengaku tidak pernah mencicipi proses produksi film yang berkualitas sepanjang kariernya di dunia akting.
Dia bahkan merasa iri dengan anaknya, Rafathar Malik Ahmad, yang menjadi tokoh utama dalam film laga komedi Rafathar. Sebab selama ini film-film yang pernah dimainkan oleh Raffi adalah bergenre drama.
"Gua aja selama berkarier di perfilman sebelumnya enggak pernah main film yang bagus, kalau dia (Rafathar) dengan teknologi kekinian," ujar Raffi saat jumpa pers di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (5/12/2016).
Teknologi kekinian yang dimaksud Raffi adalah penggunaan teknik pengambilan gambar dengan motion capture. Teknologi tersebut adalah teknologi digital yang merekam gerakan sebuah obyek atau manusia untuk diolah ke dalam bentuk 3D atau tiga dimensi.
Rasa bangga Raffi bertambah setelah film yang disutradarai Bonty Umbara tersebut memakai judul self titled dari nama sang Rafathar.
"Gua bangga Rafathar memakai namanya sendiri. Siapa yang enggak bangga?" kata Raffi lalu melempar senyum.
Raffi yang bertindak sebagai produser dan pemain dalam film ini mengakui bahwa ia cukup banyak mengeluarkan biaya untuk memproduksi film tersebut. Tanpa menyebutkan angkanya, Raffi mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi masalah.
"Budget relatif. Pembuatan animasi 3D itu kan penilaiannya tergantung durasi," kata pria yang bekerja sama dengan Joshel Technologies dan Epics Fx Studios tersebut.
