Film Tiga Dara, yang sudah direstorasi, akan diputar kembali di gedung-gedung bioskop di Indonesia. JAKARTA, KOMPAS.com -- Film Tiga Dara, yang telah direstorasi dan masuk ke gedung bioskop masa kini, tempo dulu pernah menjadi film box office.
Film yang disutradarai oleh Usmar Ismail itu bertahan dalam box office di Jakarta selama delapan minggu sesudah dirilis pada Agustus 1957.
Film musikal berbahasa Indonesia yang diproduksi oleh Perfini itu kemudian meledak di Singapura dan Malaysia.
"Setelah meledak di Jakarta dan negara tetangga, film ini pun berkesempatan mendapatkan world premiere di Venice Film Festival pada tahun 1959," terang Alex Sihar dari SA-Films, pemegang hak restorasi film itu, dalam jumpa pers di Jakarta pada 12 Agustus 2016.
Hal tersebut diberitakan oleh hai-online.com.
Menurut Alex, Usmar Ismail merupakan sutradara hebat. Semua film yang dibuatnya berkualitas baik. Contohnya, Darah dan Doa (1950), Lewat Djam Malam (1954), Tamu Agung (1955), dan Tiga Dara.
Namun, lanjut Alex, dari film-filmnya itu, Tiga Dara saja yang masuk ke Venice Film Festival.
"Namun, dari sekian film yang ia buat dengan percaya diri dapat tampil di Cannes dan Venice, seperti Darah dan Doa, Lewat Djam Malam, dan Tamu Agung, ternyata enggak ada yang tembus di festival tersebut," tutur Alex.
Di dalam negeri, film Tiga Dara, yang musiknya digarap oleh Sjaiful Bachri, meraih piala Citra untuk tata musik terbaik dalam Festival Film Indonesia 1960.
Film tersebut menampilkan Chitra Dewi, Mieke Widjaja, dan Indriati Iskak, sebagai para pemeran utama.
