Nyanyian dari Pulau Liran

Sabtu, 12 Oktober 2013 | 11:04 WIB
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Penumpang duduk di geladak perahu yang melayani rute Pelabuhan Larantuka menuju Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (18/5/2013). Perahu kayu menjadi sarana transportasi antarpulau di sekitar Larantuka.
LIRAN, KOMPAS — Matahari hampir tegak di atas kepala saat kami berjalan kaki dari pantai ke Dusun Manoha, Desa Ustutun, Kecamatan Wetar Barat, Maluku Barat Daya, Maluku, Jumat (11/10/2013). Musim kemarau membuat hawa panas membayang di atas padang rumput di Pulau Liran, yang dilafalkan Lirang oleh penduduk setempat.

Tim Ekspedisi Sabang-Merauke: ”Kota dan Jejak Peradaban” Kompas duduk berteduh di bawah pohon di depan rumah Mei Maika (26). Kami menikmati kelapa muda sambil mendengarkan anak-anak sekolah dasar bernyanyi di teras rumah Maika, yang membantu mengajar di SD Negeri Uspisera di depan rumahnya.

Delapan anak-anak laki dan perempuan bernyanyi dengan riang. Liriknya kira-kira berbunyi, ”Ini Pulau Lirang ya bapa. Lirang manise. Kami senang tinggal di sini, ya, bapa. Meski kami jauh, ya, bapa. Jauh tinggal di pelosoke. Kami mohon dan berharap, ya, bapa, Jangan lupa kamie….”

Kami tertegun menyaksikannya karena terharu.

Dusun paling ujung di Desa Ustutun ini berbatasan dengan Timor Leste. Kapal Navigasi Bimasakti Utama yang kami tumpangi tidak bisa berlabuh karena tak ada dermaga. Kami pun menumpang sekoci kayu bermesin 40 pk menuju Pantai Manoha.

Dari pantai, kami mendaki bukit tempat dua patok batas Indonesia dan Timor Leste berada. Patok pertama setinggi 50 sentimeter dibuat Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. Patok kedua setinggi 2 meter dibangun Kodam Pattimura. Dari sini, kami menuju menara suar Lirang milik Kementerian Perhubungan.

Kami kembali berjalan kaki ke perkampungan melintasi padang rumput yang kering dan rumpun pohon lontar. Pengukur suhu kami menunjukkan 37 derajat celsius. Kepala Dusun Manoha Yopie Matena (41) bercerita, saat kemarau warga harus mencari ikan. Warga menukar ikan dengan bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan gula kepada pedagang dari Dili, Timor Leste, yang datang dengan kapal. (MHF/HAM/OTW)
Penulis :

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden