Ada Kuil untuk Boneka yang Terlupakan di Jepang, Berani Masuk?

Selasa, 22 September 2020 | 08:31 WIB
SHUTTERSTOCK / Iliana Clarisa Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.

KOMPAS.com – Bagi sebagian orang yang pernah mengoleksi boneka, mungkin boneka-boneka itu akan ditelantarkan atau dibuang entah ke mana saat sudah tidak dimainkan.

Namun, beda halnya dengan boneka-boneka di Jepang. Di Wakayama, terdapat sebuah kuil untuk boneka-boneka yang terlupakan bernama Kuil Awashima.

“Mereka meletakkan boneka-boneka di kuil untuk didoakan sebelum dibakar. Biasanya, boneka-boneka ini dikumpulkan kemudian dilarung ke laut,” kata YouTuber Billy Christian.

Baca juga: Sebuah Kuil di Jepang Larang Turis Berkunjung, Ada Apa?

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Mystical Mystery virtual tour bertajuk Haunted Dolls, Minggu (20/9/2020).

Billy mengatakan, masyarakat Jepang memiliki kepercayaan bahwa setiap benda yang disayangi oleh seseorang akan memiliki jiwa.

Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.SHUTTERSTOCK / JOWSAN Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.

“Setiap bayi perempuan di sana biasanya pada saat lahir akan diberi satu boneka. Saat tumbuh dewasa, boneka biasanya jadi pajangan,” ujar dia.

Billy melanjutkan, biasanya boneka-boneka itu dilarung ke laut atau dibakar supaya tidak terjadi nasib buruk ke pemiliknya, sehingga banyak boneka kesayangan di kuil itu.

Kuil untuk mendoakan boneka

Orang-orang menaruh boneka yang mereka sayangi di Kuil Awashima dengan tujuan agar boneka tersebut didoakan, dibakar, atau dilarung ke laut.

Mengutip Japan Travel, bagi yang memiliki kepercayaan tertentu, mereka akan melakukan ritual memandikan boneka yang menyimbolkan bahwa mereka membersihkan jiwa.

Ritual tersebut juga dianggap sebagai penanda akan aliran kehidupan. Boneka-boneka tersebut dipercaya sebagai pengganti manusia.

Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.SHUTTERSTOCK / Top Photo Corporation Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.

Sementara itu, sebagian masyarakat Jepang menurut Atlas Obscura percaya bahwa boneka memiliki jiwa atau kekuatan untuk memberi pengaruh terhadap kehidupan manusia.

Berdasarkan kepercayaan tersebut, mereka merasa jika sembarangan membuang boneka, maka jiwa yang ada dalam boneka akan kembali menghantui mereka.

Lihat festival boneka

Kuil Awashima terkenal akan koleksi bonekanya yang beragam. Mulai dari boneka yang sudah ada sejak lama, hingga boneka terbaru.

Baca juga: Jepang Buka Travel Bubble dengan Lima Negara Asia, Ada Indonesia?

Setiap 3 Maret, kuil yang mencetuskan Japanese Dolls Festival kerap merayakan Hinamatsuri atau Doll’s Day.

Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.SHUTTERSTOCK / Top Photo Corporation Boneka-boneka yang ditaruh di Kuil Awashima untuk didoakan, Jepang.

Sebagai bagian dari perayaan festival, boneka-boneka akan ditaruh di atas perahu untuk dilarung ke laut. Hal ini dipercaya untuk membawa aura negatif dan roh jahat pergi bersama mereka.

Sebelum boneka-boneka tersebut dilarung menggunakan tiga perahu kayu, mengutip Guides-Japan, orang-orang yang merayakan menuliskan harapan dan doa untuk disertakan saat pelarungan.

Pada siang hari, pengunjung melakukan upacara penyucian di kawasan kuil sebelum boneka-boneka tersebut ditaruh di atas perahu. Hanya wanita yang boleh membawa perahu ke pantai.

Baca juga: Mau Berlibur ke Jepang? Anda Bisa Menginap di Kuil Bersejarah

Ritual Doll’s Day, juga dikenal dengan Girl’s Day, sudah ada sejak abad ke-8. Dahulu, ritual dilakukan di seluruh kuil di Jepang dan dilakukan di sungai.

Japan-Talk menuturkan, Kuil Awashima merupakan salah satu kuil terakhir di Jepang yang masih melakukan tradisi tersebut.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden