Pihak Basarnas Timika, Papua, belum bisa memastikan apakah serpihan itu merupakan pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang sejak Rabu (18/9/2019) lalu.
Sebab, pihaknya masih akan melakukan pengecekaan kembali ke lokasi titik penemuan serpihan.
Kemudian, pada pukul 12.59 WIT, pengecekan ke lokasi penemuan kembali dilakukan oleh pesawat CN 235.
"Kita belum bisa pastikan itu serpihan pesawat yang hilang, karena kami masih butuh data otentik. Lokasi titik diduga masih tertutup awan tebal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Monce Brury, Minggu siang.
Operasi SAR dengan darat juga melibatkan masyarakat Distrik Hoya, Papua.
Namun, hingga Minggu siang, pencarian belum menemukan pesawat tersebut.
"Pencarian lewat darat juga belum menemukan pesawat tersebut," kata Monce.
Baca juga: Fakta Baru Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Papua, 2 Kali Pencarian hingga Belum Ditemukan
Sebelumnya, pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, hilang kontak, Rabu (18/9/2019).
Pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri itu bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika, pada pukul 10.31 WIT.
Seharusnya, pesawat sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak, pada pukul 11.09 WIT.
Namun, hingga saat ini kondisi pesawat dan seluruh awak belum diketahui.