Airlangga Sebut Golkar Akan Lakukan Studi Banding ke Partai Komunis China

Minggu, 22 September 2019 | 11:09 WIB
KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, pihaknya akan mengunjungi China untuk melakukan studi banding dengan Partai Komunis China.

Hal itu disampaikan Airlangga usai bertemu dengan Kepala Biro Hubungan Internasional Partai Komunis China (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao, di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

"Ya tentu secara spesifik partai PKC mengundang Partai Golkar untuk mengunjungi China. Tentu kita akan respons secara positif dan kemudian melanjutkan program pendidikan dan pertukaran kader dalam bentuk studi banding, baik itu kader perempuan maupun kader pemuda," ujar Airlangga.

Baca juga: Golkar Setuju Pengesahan RKUHP Ditunda dan Dibahas Kembali

Menurut Airlangga, studi banding yang akan dilakukan berfokus pada kader perempuan dan pemuda.

Hal itu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan generasi bangsa.

"Tentu diharapkan ke depan Indonesia dan China bisa menjadi top 10 ekonomi dunia. Sehingga, Indonesia juga bisa menjadi pemimpin ekonomi di tingkat Asean," ujar Airlangga.

Meski demikian, hingga saat ini kunjungan balasan Golkar ke China belum ditentukan waktunya.

Adapun, nantinya juga akan dilakukan pertukaran program yang berfokus pada bidang kesejahteraan dan pembangunan dengan Partai Komunis China.

"Sejak lama kami sudah melakukan pertukaran studi dengan PKC. Rata-rata ada 15 kader Golkar yang belajar ke sana, karena PKC punya kekuatan di studi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Nah, program-program ini yang akan dipertukarkan," ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan, Golkar kini memiliki perhatian dalam bidang studi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, program pertukaran dengan PKC akan dilakukan.

"Program pertukaran ini tadi kita diskusikan terbuka, terkait kerja sama di level partai politik," kata Airlangga.

Sebelum bertemu Airlangga, Song Tao juga bertemu Presiden Joko Widodi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/9/2019).

Di hari yang sama, Song Tao juga bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden