Petinggi Demokrat Agus Hermanto Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?

Selasa, 23 Juli 2019 | 15:25 WIB
KOMPAS.com/Ihsanuddin Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Agus mengaku kedatangannya untuk mengundang Jokowi dalam dua acara pribadinya. Acara tersebut ialah pengukuhan gelar profesornya di Universitas Negeri Semarang serta pernikahan putrinya.

"Saya besok pagi akan melaksanakan pengukuhan profesor di Unnes (Universitas Negeri Semarang) dan tanggal 9 Agustus mau mantu. Saya sampaikan dua undangan itu," kata Agus kepada wartawan usai bertemu Jokowi.

"Saya memohon Pak Jokowi berkenan hadir di dalam pengukuhan profesor saya dan saya bermohon Pak Presiden berkenan jadi saksi dalam pernikahan putri saya," ucapnya.

Baca juga: Demokrat Ajukan Syarat Ini jika Ditawari Masuk Koalisi Jokowi

Wakil Ketua DPR ini mengaku mengundang Jokowi sebagai saksi pernikahan anaknya karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai panutan.

"Tentunya beliau kan seorang panutan, beliau betul-betul negarawan yang bisa menjadi suri tauladan bagi kita seluruhnya," ujar Agus Hermanto.

"Kalau saksi nikah kita memilih yang jadi suri tauladan di kehidupan. Beliau betul-betul baik dalam kehidupan, karier, maupun agamanya," kata dia.

Agus membantah pertemuan dengan Jokowi membahas arah koalisi Partai Demokrat setelah Pilpres 2019. Ia menyerahkan soal koalisi kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Tidak (bahas koalisi). Saya ke sini semata atas kepentingan pribadi," kata Agus.

Namun, saat ditanya soal peluang Partai Demokrat bergabung ke pemerintahan, Agus menyebut bahwa peluang tersebut terbuka.

"Saya rasa tidak hanya Demokrat, seluruh partai politik semuanya berpeluang karena memang inilah politik yang semuanya hasil sudah kita peroleh," kata dia.

Penulis : Ihsanuddin
Editor : Bayu Galih

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden