Cerita Lilik Gantikan Nazar Amien Rais, Idolakan Wayang Sengkuni hingga Hati Geram

Selasa, 23 Juli 2019 | 07:10 WIB
KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Lilik Yuliantoro saat start dari Tugu Yogyakarta berjalan kaki menuju Jakarta untuk menggantikan nazar Amien Rais

KOMPAS.com — Nama Lilik Yuliantoro (29), warga Blora, mendadak menjadi perbincangan setelah memutuskan menggantikan nazar Amien Rais untuk berjalan kaki dari Yogyakarta hingga Jakarta.

Lilik, sapaan akrabnya, menjelaskan dirinya agak geram karena nazar tokoh Partai Amanat Nasional dan mantan Ketua MPR tersebut tak segera terwujud. 

Seperti diketahui, Amien Rais sempat bernazar akan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta apabila Presiden Jokowi menang dalam Pemilihan Presiden 2019.

Lilik mengaku ingin bertemu Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan Amien Rais setelah sampai di Jakarta.

Berikut ini fakta di balik kisah Lilik Yuliantoro:

1. Geram Amien Rais tak segera penuhi nazarnya

Pemuda asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta di Kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (22/7/2019). Aksi itu bermaksud menggantikan nazar Amien Rais berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta serta menjadi wujud merajut aspirasi rakyat Indonesia karena dalam perjalananya Lilik Yulianto akan membawa titipan aspirasi dari daerah-daerah yang dilaluinya dan selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Pemuda asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta di Kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (22/7/2019). Aksi itu bermaksud menggantikan nazar Amien Rais berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta serta menjadi wujud merajut aspirasi rakyat Indonesia karena dalam perjalananya Lilik Yulianto akan membawa titipan aspirasi dari daerah-daerah yang dilaluinya dan selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Warga Blora berusia 29 tahun ini merasa geram karena Amien Rais tak kunjung menjalani nazarnya pasca-Pilpres 2019.

Lilik Yuliantoro pun akhirnya ingin menggantikan nazar salah satu tokoh reformasi 1998 tersebut.

Lilik pun menuliskan di sebuah kertas yang digantungkan di lehernya dengan tulisan, "Aksi Jalan Kaki Jogja-Jakarta Menggantikan Nazar Amien Rais".

"Lihat-lihat Pak Amien Rais sering statement jalan kaki tetapi tidak dilaksanakan, agak sedikit geram. Terus dari hati saya menuju Yogya untuk menggantikan," ujar Lilik Yuliantoro di Tugu Yogyakarta, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Gantikan Amien Rais, Pria Ini Jalan Kaki dari Yogya ke Jakarta

2. Jalan kaki sambil cari wayang Sengkuni

Pemuda asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta di Kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (22/7/2019). Aksi itu bermaksud menggantikan nazar Amien Rais berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta serta menjadi wujud merajut aspirasi rakyat Indonesia karena dalam perjalananya Lilik Yulianto akan membawa titipan aspirasi dari daerah-daerah yang dilaluinya dan selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Pemuda asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta di Kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (22/7/2019). Aksi itu bermaksud menggantikan nazar Amien Rais berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta serta menjadi wujud merajut aspirasi rakyat Indonesia karena dalam perjalananya Lilik Yulianto akan membawa titipan aspirasi dari daerah-daerah yang dilaluinya dan selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Lilik menceritakan, setelah sampai di Jakarta, dirinya ingin bertemu Presiden Joko Widodo dan menyerahkan surat serta tokoh wayang Sengkuni.

"Wayangnya belum ada. Nanti sambil jalan beli di jalan," katanya.

Lilik menjelaskan alasannya memilih wayang Sengkuni untuk diserahkan ke Presiden Jokowi.

Dirinya mengaku senang dengan wayang dan bukan karena berkaitan dengan Amien Rais.

"Enggak (tidak ada kaitan tokoh wayang Sengkuni dengan Amien Rais). Pak Amien Rais itu baik kok. Ya suka saja. Saya suka tokoh wayang Sengkuni dari dulu," ujarnya.

Baca juga: Gantikan Amien Rais Jalan Kaki dari Yogya ke Jakarta, Lilik Cari Wayang Sengkuni

3. Selain Jokowi, Lilik ingin bertemu Prabowo Subianto dan Amien Rais

Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Minggu (14/7/2019).YOUTUBE KOMPAS TV Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Minggu (14/7/2019).

Selain ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Di Jakarta Lilik juga akan berkunjung ke rumah Prabowo Subianto dan Amien Rais. Ia berharap bisa bertemu dengan Prabowo dan Amien Rais.

Dirinya berharap masyarakat dan semua elemen bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan.

"Mari kita bersama-sama membangun Indonesia, jangan ada saling menghujat. Politik sudah selesai. Mari menjaga NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila," katanya.

Baca juga: Ini Alasan Lilik Gantikan Amien Rais Jalan Kaki Yogya-Jakarta

4. Tak ada persiapan khusus, hanya andalkan Google Maps

Lilik Yuliantoro saat memulai perjalanannya ke Jakarta dari Tugu YogyakartaKOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Lilik Yuliantoro saat memulai perjalanannya ke Jakarta dari Tugu Yogyakarta

Di hadapan para wartawan, Lilik mengaku tidak ada persiapan khusus. Ia juga hanya membawa dua kaus, air minum, bendera Merah Putih dan uang Rp 50.000.

"Target saya 22 hari sampai Jakarta. Insya Allah bila diizinkan, ingin bertemu (Jokowi). Saya ingin menyampaikan sepucuk surat dari masyarakat, sama wayang kulit Sengkuni, nanti beli di jalan," katanya.

Dirinya juga memastikan, aksinya tersebut sama sekali tidak terkait politik. Aksinya itu merupakan inisiatif Lilik.

"Berhubung Bapak Amien Rais sudah tua, saya terketuk untuk menggantikan nazar beliau. Saya netral (tidak mendukung Amien Rais), tidak ada yang menyuruh atau membayar, tapi dari hati yang penting ikhlas," katanya.

Baca juga: Selasa Sore Ini, Amien Rais Akan Temui Prabowo

Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma)

Penulis :

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden