JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menampik anggapan adanya pembicaraan mengenai pembagian jabatan di kabinet saat ketua umumnya, Prabowo Subianto, bertemu presiden terpilih Joko Widodo pada Sabtu (13/7/2019).
"Sangat miris kalau ada yang memfitnah Pak Prabowo dan Gerindra ketemu Pak Jokowi itu karena iming-iming jabatan," ujar Andre saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Andre menegaskan dalam pertemuan itu Prabowo sama sekali tidak membahas mengenai pembagian kekuasaan di pemerintahan selama lima tahun kemudian.
Baca juga: Jumat, Prabowo Akan Gelar Rapat Dewan Pembina Partai Gerindra, Bahas Pertemuannya dengan Jokowi
Lantas Andre mengungkapkan bahwa Prabowo pernah ditawari untuk menjadi menteri pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2009-2014. Namun, tawaran itu ditolak.
Kemudian, Prabowo juga pernah menolak tawaran dari Presiden Jokowi untuk masuk dalam kabinet periode 2014-2019.
Pada 2018, kata Andre, Prabowo menolak tawaran menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca juga: Prabowo Akan Sampaikan Hasil Pertemuan dengan Jokowi ke Para Pendukung
"Tahun 2018 Pak Prabowo ditawari jadi wakil presidennya Pak Jokowi, duduk manis jadi wapresnya Pak Jokowi, enggak perlu keluar modal, enggak diterima oleh Pak Prabowo," kata Andre.
"Masa untuk kepentingan bangsa dan negara, Pak Prabowo bertemu (Presiden Jokowi), lalu dituduh kami mendapatkan iming-iming (jabatan). Come on, kami 10 tahun di oposisi. Baru kami partai yang paling lama di luar pemerintah," ucapnya.