DMZ, Destinasi Konflik yang Tengah Naik Daun di Korea

Kamis, 4 Juli 2019 | 20:00 WIB
Dok. Korea Tourism Organization Area Demilitarized Zone di Korea. Demilitarized Zone merupakan garis perbatasan di Korea Selatan dan Korea Utara.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 27 April 2018, pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan bersama-sama berjalan melewati Military Demarcation Line (MDL). Berpegangan tangan, mereka mewakili masing-masing wilayah untuk memasuki era baru perdamaian dunia. Angin segar berhembus di zona konflik Demilitarized Zone (DMZ) yang tertutup untuk publik 65 tahun lamanya.

"Kini DMZ menjadi tempat wisata perdamaian bagi pengunjung. Tak hanya dari Korea Selatan, pihak Korea Utara pun mulai mempromosikan DMZ untuk wisatawan," tutur Andrew JH Kim, Director Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office saat seminar pariwisata DMZ di Museum Nasional, Kamis (4/7/2019).

DMZ Peace TrainDOK. Visit Korea DMZ Peace Train

Andrew mengatakan, DMZ merupakan obyek wisata baru untuk turis dari berbagai belahan dunia. Tak sedikit turis asal Indonesia yang berkunjung ke wilayah perbatasan ini, mengingat jaraknya hanya sekitar 1-2 jam dari Seoul (ibu kota Korea Selatan).

"Selama ini banyak turis Indonesia yang tertarik dengan drama Korea, lagu Korea. Lokasi syuting seperti Nami Island jadi favorit. Tapi semakin lama, orang Indonesia semakin mencari destinasi baru seperti DMZ ini. Pilihan wisatanya juga banyak," tambahnya.

Banyak tempat yang bisa Anda kunjungi di DMZ. Panmunjeom misalnya, kawasan paling strategis dan wajib dikunjungi. Di tempat ini Anda bisa melihat tentara Korut dan Korsel sekaligus. Area ini juga menjadi tempat berlangsungnya beberapa konferensi tingkat tinggi, seperti pertemuan Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump beberapa waktu lalu.

Selain itu ada Dorasan Station, stasiun kereta di Korea Selatan yang paling dekat dengan perbatasan Korea Utara. Beberapa terowongan bawah tanah bisa dimasuki, dulu dibuat oleh para tentara Korea Utara untuk menginvasi Korea Selatan.

Tak hanya sejarah, banyak jenis wisata yang ditawarkan di DMZ. Berikut daftarnya.

1. Panmunjeom - destinasi wajib didatangi. Tempat berlangsungnya konferensi tingkat tinggi seperti kunjungan Donald Trump beberapa bulan lalu.

2. Security Tours

3. DMZ Train Peace Tour - tur kereta dengan titik keberangkatan Kota Seoul

4. DMZ Walking Tour

5. DMZ Eco-Tour - wisata alam di area alami DMZ

6. DMZ Camping Tour - menggunakan mobil, karavan, cabana

7. DMZ Art Tour - berkunjung ke pusat seni di tengah zona masyarakat sipil

8. DMZ History Tour - mengunjungi beberapa tempat yang kaya akan unsur sejarah.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara didampingi Presiden AS Donald Trump, di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, Minggu (30/6/2019). Kedatangan Trump ke zona demiliterisasi Korea awalnya diagendakan untuk pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, namun Presiden Moon mengatakan fokus akan lebih kepada pertemuan Trump dengan Kim Jong Un.AFP/BRENDAN SMIALOWSKI Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara didampingi Presiden AS Donald Trump, di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, Minggu (30/6/2019). Kedatangan Trump ke zona demiliterisasi Korea awalnya diagendakan untuk pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, namun Presiden Moon mengatakan fokus akan lebih kepada pertemuan Trump dengan Kim Jong Un.

"DMZ tidak selalu soal sejarah. Area ini tidak terjamah selama 65 tahun, sehingga ekosistem dan habitatnya masih sangat asli. Oleh karena itu ada juga wisata alam," tutur Andrew.

Tips mengunjungi DMZ

Jika tengah berada atau berencana liburan ke Korea Selatan, tak ada salahnya mampir ke DMZ. Perlu diketahui, tur ke wilayah ini tergolong sulit untuk dilakukan perorangan (Free Independent Travel/ FIT). Ada baiknya kamu memesannya lewat tour/travel agent yang berbasis di Seoul, atau di Indonesia.

Ada empat tips penting yang perlu diketahui sebelum mengunjungi DMZ. Pertama adalah reservasi/ pendaftaran tur. Kedua, bawalah selalu kartu identitas kamu. Ketiga, jangan berfoto di sembarang tempat. Jika kamu melanggar, akan dikenakan sanksi.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden