Banyak Turbulensi di Internal Partai Demokrat Mampu Diredam Sosok Ani Yudhoyono

Minggu, 2 Juni 2019 | 10:33 WIB
AFP/ADEK BERRY Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono saat perayaan Kemerdekaan RI ke-69 di Istana Presiden, Jakarta, 17 Agustus 2014.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Ibu Negara ke-6 Kristiani Herawati atau dikenal dengan Ani Yudhoyono, memberi macam-macam kesan di mata para elite politik dan tokoh nasional.

Menurut mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), yang juga pernah menjadi politisi Partai Demokrat, Ani kerap menjadi penengah atau jembatan di antara kubu-kubu politik yang berseberangan. 

Ia menuturkan, banyak konflik dan dinamika yang terjadi di internal partai mampu diredam dengan masukan dari Ani sebagai penengah.

TGB mengingat peran Ani dalam meredam dinamika yang sempat muncul di internal partai saat TGB, yang saat itu anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, memutuskan mendukung Calon Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019, sementara Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto. Saat itu, TGB akhirnya memutuskan untuk keluar dari partai. 

Baca juga: Ibu Ani Membangunkan Kita Dari Tidur, Marilah Berhenti Saling Membenci...

"Banyak hal yang sudah dilewati partai. Banyak turbulensi di internal Demokrat yang mampu diredam dengan sosok beliau," kata TGB. 

"Kehadirannya tidak hanya menenangkan secara psikologis, tapi ia juga menjadi katalisator, mampu memberi pandangan dan masukan yang baik di antara kubu-kubu yang berseberangan," ujarnya. 

Budayawan Jaya Suprana, yang juga hadir melayat Ani Yudhoyono, mengatakan hal serupa. Menurut Jaya, Ani adalah sosok yang sangat peduli dalam kegiayan kemanusiaan dan kebudayaan. 

Untuk itu, wafatnya Ani Yudhoyono adalah sebuah panggilan atau wake-up call, yang membangunkan bangsa Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan persaudaraan. 

"Insya Allah wafatnya beliau itu adalah wake-up call, membangunkan kita dari tidur kita yang sebenarnya yang sangat menyedihkan, yaitu marilah kita berhenti saling membenci," kata Jaya. 

Jaya mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya secara pribadi merasa terpukul dan kehilangan atas  meninggalnya Ani Yudhoyono. "Kami sangat berutang budi kepada beliau karena beliau sangat peduli dengan kemanusiaan dan budaya," kata Jaya.

Ny Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu setempat setelah berjuang melawan kanker darah. 

Baca juga: Kata Jaya Suprana, Kebaikan adalah Salah Satu Warisan yang Ditinggalkan Ani Yudhoyono

Selama tiga bulan terakhir, kondisi Ani Yudhoyono harus menjalani perawatan di ruang karantina khusus untuk menghindari infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan.

Pada Minggu (2/6/2019) pagi ini, jenazah Ani masih disemayamkan di Pendopo Cikeas. Minggu siang, akan dilaksanakan shalat jenazah kemudian dilanjutkan pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada pukul 15.00 WIB.

Simak selengkapnya Laporan Langsung Pemakaman Bu Ani di Kompas.id, klik di sini.  (KOMPAS/AGE/SPW)

Penulis :
Editor : Amir Sodikin

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden