JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono, berpandangan hasil survei dari sejumlah lembaga survei yang dirilis tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Sugiono menuturkan, beberapa hasil survei menyatakan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga masih berada di bawah paslon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal itu dinilainya kontradiktif dengan militansi masyarakat di lapangan terhadap Prabowo-Sandiaga.
Militansi tersebut terlihat dari antusiasme masyarakat saat menyambut paslon tersebut dan bahkan menyumbangkan uangnya untuk dana kampanye.
Baca juga: Sekjen PDI-P: Survei Internal BPN Hiburan untuk Prabowo
"Sesuatu hal yang menurut kami tidak tercermin dari apa yang kita lihat di lapangan, dari apa yang kita saksikan di kampanye-kampanye Prabowo-Sandiaga," kata Sugiono saat konferensi pers di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
Sugiono pun mempertanyakan keunggulan Jokowi-Ma'ruf di survei karena dianggapnya tidak sejalan dengan fakta di lapangan.
Menurut Sugiono, paslon tersebut kerap kesulitan mengumpulkan massa ketika mereka berkampanye.
"Yang ingin saya sampaikan, apakah masuk akal jika seorang petahana kesulitan memenuhi tempat-tempat kampanye namun di survei dikatakan dia leading. Saya kira ini agak bertentangan dengan logika," ujarnya.
Ia pun mengungkapkan beberapa hasil survei yang dinilainya obyektif. Dalam survei-survei tersebut, Prabowo-Sandiaga unggul dibanding Jokowi-Ma'ruf.
Sugiono menyebutkan soal survei Rumah Demokrasi, pada 19 Februari-1 Maret. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 45,45 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf sebesar 40,3 persen, dan yang belum memilih sebanyak 14,25 persen.
Ia juga menyinggung survei yang dilakukan New Indonesia pada 10-21 Maret 2019. Prabowo-Sandiaga memperoleh 51,8 persen, Jokowi-Ma'ruf 44,2 persen, dan yang belum memilih 4 persen.
Sugiono juga mengungkapkan hasil survei Bimata Politica. Pada periode 23-29 Maret, elektabilitas Prabowo-Sandiaga 55,19 persen, Jokowi-Ma'ruf 36,3 persen, dan yang belum memilih 8,51 persen.
Sebelumnya, Sugiono mengklaim massa Prabowo-Sandiaga saat kampanye lebih banyak dibanding Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Survei Internal Menangkan Prabowo, Upaya Tak Tergiring Opini hingga Dinilai Menghibur Diri
"Massa yang hadir di kampanye-kampanye Prabowo-Sandiaga itu masih jauh lebih banyak dari apa yang terjadi di kampanye-kampanye paslon 01," tutur dia.
Setelah itu, ia pun menunjukkan gambar saat Jokowi berkampanye di Solo, pada Selasa (9/4/2019).
Dalam gambar yang diambil dari atas tersebut menunjukkan bahwa tempat kampanye Jokowi masih menyisakan ruang kosong.
Kemudian, ia juga menampilkan sebuah video kampanye Jokowi di Solo tersebut. Video yang diambil dari belakang menggambarkan suasana yang tidak padat dan warga masih dapat duduk-duduk.