JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 103 dari 1.680 warga negara asing (WNA) yang punya e-KTP tercatat masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.
Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakhrulloh.
"Kami sudah serahkan data-data itu ke KPU dan Bawaslu. Iya, diserahkan 103 data," kata Zudan saat dihubungi, Senin (4/3/2019).
Baca juga: Di Madiun, Tiga WNA Terdaftar dalam DPT Pemilu 2019
Menurut Zudan, data tersebut diperoleh dari pengecekan tim teknis Dukcapil. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa 103 nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) e-KTP WNA masuk dalam DPT.
Disinyalir, 103 WNA ini berasal dari berbagai belahan dunia seperti Eropa, Amerika, hingga Afrika.
Zudan menyebut, data yang diserahkan berupa 103 nama WNA yang masuk DPT, bukan data 1.680 WNA yang tercatat punya e-KTP.
Baca juga: KPU Tunggu Dukcapil Berikan Data WNA yang Punya E-KTP
Ia mengaku tak mengerti penyebab masuknya data WNA ke DPT. Sebab, pihak yang memasukan nama pemilih adalah KPU.
"Tanya ke KPU, kan yang memasukan ke DPT bukan Kemendagri," ujarnya.
Atas temuan tersebut, Dukcapil sudah menyelesaikan tugasnya untuk membantu KPU dalam mengecek data. Ia menyerahkan langkah selanjutnya, termasuk pencoretan nama WNA dari DPT, ke KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Baca juga: Bawaslu Ciamis Temukan 3 WNA Masuk DPT Pemilu 2019
"Kalau dari perspektif kami, perspektif aturan, mestinya tidak bisa memilih, tapi kalau urusan pilih memilih kan urusannya penyelenggara pemilu," kata Zudan.
Penerbitan e-KTP untuk WNA menjadi polemik usai beredar foto KTP elektronik atau e-KTP seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China berinisial GC, yang diisukan masuk ke DPT Pemilu 2019.
Dari foto yang beredar, KTP-el GC tercantum dengan NIK 320*************. Dalam foto itu, GC disebut tinggal di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Mendagri Sebut Isu E-KTP WNA Sengaja Dihembuskan Jelang Pemilu
KPU telah menegaskan bahwa nama GC tak tercantum di DPT. Jika NIK yang disebut-sebut milik GC itu ditelusuri di DPT, muncul nama seorang WNI berinisial B.
Paling baru, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendapati tiga nama WNA masuk ke DPT Pemilu. Tiga warga tersebut berasal dari China, Inggris dan Lebanon.