JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengaku tak mengetahui soal faksi-faksi yang ada di Golkar sebagaimana yang pernah disebut Presiden Jokowi saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Beberapa faksi di Golkar yang disebut Jokowi ialah faksi Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Panjaitan, Agung Laksono, Akbar Tanjung, dan Jusuf Kalla.
Saat ditanya kedekatannya dengan Luhut karena pernah sama-sama bertugas di Kopassus, Lodewijk tak membantah namun juga tak membenarkan.
Begitu pula saat ditanya apakah ada intervensi Luhut dalam penunjukannya sebagai Sekjen Golkar, lantaran pernah bertugas bersama di Kopassus.
Baca juga : Profil Lodewijk Freidrich, Mantan Danjen Kopassus yang Jadi Sekjen Golkar
"Saya tidak tahu apakah Pak Luhut ada campur tangan. Tapi yang jelas Luhut (dulu) komandan saya. Waktu saya Kopassus (pada tahun) 1981, dua tahun kmudian 1983 saya direkrut sebagai (anggota) Densus 81. Beliau komandan. Wakilnya Prabowo (Subianto)," kata Lodewijk di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).
Ia mengatakan semua pesan dari senior Golkar, termasuk Luhut, pasti ia terima dan akan dijalankan sebaik mungkin.
Lodewijk mengatakan Luhut dan semua senior Golkar berpesan agar dia dapat membesarkan partai saat menyandang posisi sekjen.
"Yang jelas saya berusaha bekerja sepenuhnya. Apakah kurun waktu itu (saat di Kopassus) beliau menilai saya apa gimana saya enggak tahu. Apakah ada intervensi apa enggak saya enggak tahu," lanjut Lodewijk.